top of page
Blog: Blog2

TERIMA KASIH TELAH DATANG

Selamat datang di Blog saya, blog pertama dan yang paling saya tunggu untuk menuangkan ide dan pengalaman saya disini. Tunggu kelanjutannya dan terima kasih sudah hadir

Blog: Welcome
Untitled

Christopher McCandless

Happiness is onlys real when shared

Blog: Quote
  • Writer's pictureWilliam Stefanus

Cuaca Rostov di Musim Gugur

Mungkin cuaca dan gaya hidup adalah hal yang cukup penting untuk saya bahas disini. Mengingat cuaca yang sangat berbeda dan lebih ekstrim perbedaan suhu nya dari waktu ke waktu, membuat saya sebagai orang yang biasa hidup di daerah tropis, dimana hanya memiliki 2 musim dan tidak memiliki perbedaan suhu yang ekstrim, sangat sulit untuk beradaptasi. Setidaknya pada saat saya datang dan belajar disini, Agustus – Januari, yaitu musim gugur dan musim dingin. Selama saya tinggal disini selama sebulan terkadang pada puncak paling dingin, yaitu sekitar pukul 5 pagi, suhu bisa mencapai 4 derajat celsius, namun pada siang hari suhu bisa mencapai 27, mungkin bila anda sering memantau di akun Instagram saya @williamzhong5, anda sudah mengetahui hal ini, tetapi perlu saya sampaikan bahwa hari berganti hari, semakin menuju akhir tahun, suhu menjadi semakin turun, bahkan pada awal bulan Oktober ini, suhu bisa mencapai titik paling rendah 1 derajat celsius, ditambah lagi dengan angin yang sangat kencang sepanjang hari di kota Rostov-on-Don, membuat kondisi sangat kacau bagi anda yang tidak terbiasa dengan cuaca ini.


Jalan yang saya lewati sehari-hari di musim gugur ©williamzhong

Mungkin terdengar sangat berlebihan bagi anda mengenai adaptasi saya di negara 4 musim ini. Tetapi percayalah bila anda akan menetap di tempat seperti ini dengan waktu yang cukup lama, akan sulit pada minggu-minggu pertama bahkan sampai bulan pertama untuk beradaptasi. Saya tinggal di Indonesia selama 21 tahun, sebelumnya belum pernah menginjakan kaki di tempat yang sangat dingin, tempat paling jauh yang pernah saya datangi adalah Thailand, tidak begitu jauh kondisinya dengan Indonesia. Di Surabaya, saya pelajari bahwa pada malam hari suhu paling rendah adalah 24 derajat celsius, pada siang hari mungkin suhu bisa mencapai 34 derajat celcius (Weather.com). Fluktuasi 10 derajat celcius sehari-hari bagi saya sangatlah wajar dan damai, tetapi berbeda cerita bila saya harus menghadapi tempat dengan fluktuasi suhu >20 derajat celsius.


Rentang suhu di Rostov pada aplikasi Wheater

Perlu diingat, situasi ini berbeda jika kita bandingkan dengan turis Indonesia yang ingin pergi ke Moskow selama, semisalnya 4 hari. Selama 4 hari di Moskow, orang tersebut akan merasa sangat dingin, tetapi hanya selama 4 hari, setelah itu mereka akan kembali pulang ke negeri mereka tercinta, dan hidup nyaman. Ditambah lagi fakta bahwa, para turis yang pergi kebanyakan tinggal di hotel/penginapan yang kamarnya memiliki fasilitas pengatur ruangan. Silahkan jika anda mengatakan saya banyak komentar mengenai fasilitas atau apapun, tetapi saya perlu menyampaikan hal-hal tersebut karena banyak sekali mahasiswa-mahasiswi yang pergi menjalani program pembelajaran di luar negeri, tetapi tidak tahu apa-apa mengenai bagaimana cara hidup di tempat tersebut, dan salah satunya adalah saya. Saya tidak mengetahui cara dan bagaimana kehidupan disini sebelum saya berangkat. Mungkin dengan tulisan saya ini, saya bisa membantu adik-adik saya yang ingin tahu sepintas mengenai kehidupan di Russia, khususnya sebagai mahasiswa pertukaran pelajar.



Kembali lagi berbicara mengenai cuaca dan kehidupan disini. Bersiaplah untuk menghadapi masalah kesehatan kulit anda. Di kota ini, rata-rata kelembapan udara berkisar antara 30%-45%, tidak pernah saya lihat lebih, tetapi di kota Bogor atau Surabaya semisalnya, rata-rata kelembapan udara berkisar antara 75%-85%. Hal ini cukup penting untuk dibahas, saya punya pengalaman yang buruk mengenai hal ini. Seminggu pertama saya tinggal disini, kulit akan terasa sangat kering, kemudian perlahan-lahan mengelupas, lalu akhirnya seluruh permukaan kulit akan terasa perih. Hal ini terjadi pada permukaan telapak tangan dan kaki, ujung-ujung jari bahkan lutut, bisa dibayangkan betapa sakitnya kaki saya berjalan dengen telapak yang perih? Lalu saya memutuskan untuk pergi menuju apotik terdekat, namun saying sekali lagi, karena banyak sekali orang-orang yang tidak bisa berbicara bahasa inggris disini, saya pulang dengan hasil nihil. Tetapi puji Tuhan, obat-obatan yang saya bawa dari Indonesia ternyata sangat membantu. Jika anda mengetahui obat tetes Propolis (non-sponsored), saya menggunakan obat tersebut untuk menyembuhkan luka saya. Cukup frustasi awalnya, dan jujur pesimis obat ini akan menyembuhkan saya, tetapi cukup 2 malam ternyata kulit saya kembali seperti semula.



Perlu dipahami juga bahwa tidak semua orang dapat beradaptasi di suhu dingin dengan baik. Salah satunya saya, ternyata memang kurang beruntung. Beruntung bagi saya, karena di kota Bogor kami memiliki banyak gunung, dan kami sering pergi berekreasi diatas sana, saya mengetahui betul bahwa saya akan memiliki efek gatal-gatal dan bercak merah di seluruh tubuh bila menghadapi udara dingin. Solusinya adalah bedak bayi atau bedak gatal, bawalah bedak tersebut bila anda memiliki efek alergi yang sama seperti saya. Hampir setiap malam ketika suhu turun drastis, saya akan terbangun karena seluruh tubuh saya gatal, tetapi cukup dengan menaburkan bedak bayi, saya akan kembali tidur lelap karena gatalpun lenyap.


Meskipun dingin, malam adalah waktu yang indah menikmati kota Rostov-on-Don ©williamzhong

Terakhir mungkin ini adalah poin yang sangat penting untuk saya sampaikan, selain gatal, kulit mengelupas, saya juga menghadapi mimisan yang sangat hebat pada hari-hari pertama, tidak pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Bahkan sampai saat ini, tidak pernah ada hari tanpa mimisan, meskipun tidak separah hari-hari pertama, tetapi darah tetap mengalir setiap sehabis bangun tidur dan sebelum tidur. Sampai detik ini saya berasumsi, penyebab saya mimisan seperti ini adalah karena suhu yang sangat dingin, bila kembali diingat bahwa di Indonesia saya tidak pernah mendapatkan pengalaman seperti ini. Saat ini saya sudah mengatasinya dengan meminum jahe dan air hangat ketika suhu turun sangat drastis, juga dengan menggunakan pakaian tebal sehari-hari, hal ini sangat membantu saya menurunkan volume darah saya. Perlu saya berikan kontribusi kepada teman saya di Amerika yang telah memberikan saya saran untuk membawa sarung, terdengar sangat aneh mungkin, saya juga tertawa awalnya, tetapi entah kenapa tetap saya masukan sarung tersebut ke dalam koper. Dan, ternyata benar adanya, sarung sangat membantu mengatasi suhu dingin, bentuknya yang fleksibel juga sangat mungkin untuk kita rubah bentuknya untuk fungsi yang lain. Sejauh ini selain sebagai penghangat, saya menggunakan sarung sebagai sharf, penutup kepala, dan tas selempang. Dan saran berguna lain dari teman saya yaitu, jangan mandi terlalu sering seperti yang biasa saya lakukan di Indonesia. Awalnya ketika mendengar hal ini, saya hanya tertawa dan bahkan menyebut betapa anehnya kebiasaan orang lokal disini yang mandi hanya 2-3 hari sekali. Tetapi ternyata benar dan sekali lagi, sangat ampuh menurunkan volume darah saya mimisan disini. Meskipun tidak se-extreme mandi 2-3 hari sekali, saya mengubah kebiasaan saya mandi 2 kali sehari menjadi sehari sekali, itupun sulit dan terasa sangat aneh. Banyak sekali gaya hidup yang ditemui, terkadang saya adopsi, dan sangat berhubungan dengan kondisi cuaca disini. Saya akan bahas hal tersebut di postingan saya selanjutnya.


©williamzhong
Pemandangan kota malam hari diatas bukit monumen 1902 ©williamzhong


0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page